-->

Jenis-jenis Motivasi di Sekolah Menurut Nasution

Jenis-jenis Motivasi di Sekolah Menurut Nasution


Menurut Nasution (2004:78), “guru dapat menggunakan bermacam-macam motivasi agar siswa-siswa giat belajar. Tetapi tidak semua motivasi itu sama baiknya, malahan ada pula yang sifatnya merusak”. Motivasi itu antara lain berupa :
a.       Memberi angka. Banyak siswa belajar untuk mencapai angka terbaik dan untuk itu berusaha dengan segenap tenaga. Angka bagi siswa merupakan motivasi yang kuat.
b.      Hadiah. Akan tetapi hadiah tidak selalu merupakan motivasi, karena hadiah untuk suatu keberhasilan belajar bagi siswa belum tentu itu menarik bagi siswa lain, khususnya siswa yang tidak mempunyai bakat di bidang tertentu itu.
c.       Saingan. Saingan sering digunakan sebagai alat untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi di berbagai bidang, termasuk dalam belajar.
d.      Hasrat untuk belajar. Hasil belajar akan lebih baik apabila pada siswa ada hasrat atau tekad untuk mempelajari sesuatu terutama pelajaran.
e.       Ego-involvement. Seorang merasa ego-involvement atau keterlibatan dirinya bila ia merasa pentingnya suatu tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan dengan mempertaruhkan harga dirinya.
f.       Sering memberi ulangan. Para siswa lebih giat belajar apabila tahu akan diadakan ulangan atau tes dalam waktu singkat. Akan tetapi bila ulangan terlalu sering diadakan, maka pengaruhnya tidak berarti lagi.
g.      Mengetahui hasil. Dengan melihat grafik kemajuan, mengetahui hasil baik pekerjaan memperbesar kegiatan belajar. Sukses yang diraih dapat mempertinggi usaha dan memperbesar minat.
h.      Kerja sama. Bersama-sama melakukan suatu tugas, bantu membantu dalam menunaikan tugas, mempertinggi kegiatan belajar.
i.        Tugas yang “challenging”. Maksudnya yaitu dengan memberikan tugas yang sulit kepada siswa, tugas yang mengandung tantangan bagi kesanggupan siswa, sehingga merangsang siswa untuk mengeluarkan tenaganya. Dan menghadapkan siswa dengan problem-problem merupakan motivasi yang baik.
j.        Pujian. Pujian sebagai akibat pekerjaan yang diselesaikan dengan baik merupakan motivasi yang  baik. Akan tetapi pujian akan hilang artinya jika diberikan tanpa alasan dan terlalu sering diberikan.
k.      Teguran dan kecemasan. Digunakan untuk memperbaiki anak yang membuat kesalahan, yang malar dan berkelakuan tidak baik, namun harus digunakan dengan hati-hati dan bijaksana agar jangan merusak harga diri siswa.
l.        Sarkasme dan celaan. Ini hanya akan merusak siswa. Sering dilakukan oleh guru yang tidak layak disebut pendidik.
m.    Hukuman. Diberikan dalam bentuk hukuman badan, pengasingan, celaan, kecaman, sarkasme dan sebagainya.
n.      Standar atau taraf aspirasi. Tingkat aspirasi ditentukan oleh tingkat sosial orang tua dalam masyarakat. Taraf menentukan tingkat tujuan yang harus dicapai oleh siswa. Ada kalanya keadaan ini efektif, tetapi kadang-kadang dapat pula merusak.
o.      Minat. Pelajaran berjalan lancar bila ada minat. Siswa-siswa malas, tidak belajar, gagal karena tidak adanya minat.
p.      Suasana yang menyenangkan. Pada siswa harus merasa aman dan senang dalam kelas sebagai anggota yang dihargai dan dihormati.
q.      Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa. Motivasi selalu mempunyai tujuan. Kalau tujuan itu berarti dan berharga bagi siswa, maka siswa tersebut akan berusaha untuk mencapainya.
Selain itu, menurut Nasution (2004:83), ada beberapa petunjuk singkat yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memotivasi siswa :
a)      Usahakan agar tujuan pelajaran jelas dan menarik. Motif mempunyai tujuan, makin jelas tujuan makin kuat motivasi,
b)      Guru sendiri harus antusias mengenai pelajaran yang diberikan,
c)      Ciptakan suasana yang menyenangkan. Senyum yang mengembirakan suasana,
d)     Usahakan agar anak-anak turut serta dalam pelajaran. Anak-anak ingin aktif,
e)      Hubungkan pelajaran dengan kebutuhan anak,
f)       Pujian dan hadiah lebih berhasil dari hukuman dan celaan. Sebaiknya biarlah hasil baik dalam pekerjaan merupakan hadiah bagi anak,
g)      Pekerjaan dan tugas harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan anak,
h)      Mengetahui hasil baik menggiatkan usaha murid,
i)        Hasil buruk, apalagi bila terjadi berulang-ulang mematahkan semangat,
j)        Hargailah pekerjaan murid, k) berilah kritik dengan senyuman. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Jenis-jenis Motivasi di Sekolah Menurut Nasution"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel