Pembelajaran Berbasis Contectual Teaching and Learning (CTL)
1.
Pengertian CTL
Menurut Wina (dalam Munawir, 2008: 9) CTL adalah “suatu
pendekatan pembelajaran yang menekankan para proses keterlibatan siswa secara
penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan mereka.
Sedangkan menjurut Nurhadi (dalam Munawir, 2008: 9) CTL
adalah “konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Jadi, berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan
kepada proses keterlibatan siswa secara penuh dengan menghadirkan dunia nyata
ke dalam kelas sehingga mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan.
2.
Karakteristik Pembelajaran CTL
Menurut Nurhadi (2002: 20) karakteristik pembelajaran berbasis CTL
adalah. :
1. Kerjasama; 2. saling menunjang; 3. menyenangkan, tidak
membosankan; 4. belajar dengan bergairah; 5. pembelajaran yang terintegrasi; 6.
menggunakan sumber belajar, siswa aktif; 7. sharing dengan teman; 8. siswa
kritis dan guru kreatif; 9. dinding kelas penuh dengan hasil karya siswa, peta,
gambar, artikel, humor; 10. laporan kepada orang tua siswa bukan hanya rapor,
tetapi hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain.lain
Hal ini senada sengan pendapat Johnson (dalam Nurhadi,
2003: 13) yang menyatakan bahwa karakteristik pembelajaran kontekstual adalah
a. pembelajaran bermakna,; b. penerapan pengetahuan; c. berfikir tingkat
tinggi; d. kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standard perkembangan IPTEK;
e. Responsive terhadap budaya; f. penilaian otentik.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa suatu pembelajaran
yang dikatakan pembelajaran yang kontekstual dapat dilihat dari ciri-ciri yang
dijelaskan di atas.
3.
Komponen Utama Pendekatan Kontekstual
Menurut Nurhadi (dalam Munawir, 2008: 10) adalah tujuh
komponen dasar pendekatan kontekstual di kelas yaitu : “a. konstruktivisme; b.
penemuan; c. bertanya; d. masyarakat belajar; e. pemodelan; f. refleksi; g.
penilaian yang sebenarnya.
Beirkut ini akan dijabarkan tujuh prinsip dasar
kontekstual yaitu :
a.
Konstruktivisme
Merupakan landasan filosofis kontekstual. Pembelajaran yang
bercirikan konstruktivisme menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara
aktif, kreatif, dan produktif dari pengalaman atau pengetahuan terdahulu.
b.
Inquiri (Penemuan)
Inquiri adalah kegiatan inti pembelajaran berbasis kontekstual,
inquiri diawali dengan pengamatan untuk memahami konsep atau fenomena dan
dilanjutkan dengan melaksanakan kegiatan bermakna untuk menghasilkan temuan.
c.
Questioning (Bertanya)
Merupakan salah satu strategi pembelajaran kontekstual. Bertanya
dalam pembelajaran kontekstual dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong
siswa untuk mengetahui sesuatu, mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi,
membimbing dan menilai kemampuan berfikir.
d.
Masyarakat Belajar
Merupakan upaya guru mengaktifkan siswa dengan berbagai pengalaman
dengan siswa lain. Masyarakat belajar ini dapat dilakukan dengan
kelompok-kelompok belajar atau mendatangkan ahli dari luar skeolah.
e.
Pemodelan
Tujuannya untuk membahasakan gagasan yang kita pikirkan,
mendemonstrasikan cara belajar siswa atau melakukan apa yang kita inginkan
supaya siswa melakukannya.
f.
Refleksi
Merupakan kegiatan memikirkan apa yang kita pelajari, menelaah dan
merespon semua kejadian atau aktivitas yang terjadi dalam pembelajaran dan
memberikan semua kejadian atau aktifitas yang terjadi dalam pembelajaran dan
memberikan masukan-masukan perbaikan jika diperlukan.
g.
Penilaian yang sebenarnya
Dalam pembelajaran kontekstual penilaian otentik dapat membantu
siswa memperoleh informasi akademik dan kecakapan yang diperoleh pada situasi
nyata untuk tujuan tertentu.
Pendekatan kontekstual menekankan pada beberapa strategi
antara lain : 1. menekankan pada pemecahan masalah; 2. menekankan pada perlunya
pengajaran dan pembelajaran yang dikaitkan dengan konteks sehari-hari. 3.
mendidik siswa untuk membangun pengetahuan sendiri; 4. menggalakkan kerjasama
antara siswa dalam belajar; 5. menggunakan penilaian otentik (Johnson, 2002:
21)
4.
Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Kontekstual
Setip pendekatan pembelajaran mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan pendekatan kontekstual adalah : a) CTL menekankan pada
proses keterlibatan siswa secara penuh baik fisik maupun otak untuk menemukan
materi, bukan hasil pemberian dari orang lain, b) CTL mendorong siswa agar
dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi dunia
nyata, c) CTL mendorong siswa untuk
dapat menerapkannya dalam kehidupannya, d) kegiatan pembelajaran dilakukan
dengan diskusi kelompok, e) pendektan kontekstual dapat digunakan di semua
bidang studi (Wina, 2005: 115).
Pendekatan kontekstual juga mempunyai
kekurangan-kekurangan, kekurangan tersebut adalah : a) karena pembelajaran
kontekstual berorientasi siswa (student center), maka siswa akan susah belajar
karena tingkat perkembangan dan kemampuan siswa yang tidak sama, b) dibutuhkan
kesiapan dari segala aspek yang menunjang kelancaran pembelajaran, karena
pembelajaran berlangsung di lingkungan alamiah, c) dalam pembelajaran kontekstual lebih
mementingkan strategi dari pada hasil.
5.
Manfaat Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual sangat
bermanfaat dalam mencapai tujuan pembelajaran. Manfaat pembelajaran kontekstual
adalah siswa mempu memecahkan masalah yang dihadapi dikehidupannya sebagai
anggota keluarga dan masyarakat, karena materi yang diberikan ke siswa adalah
masalah-masalah kontekstual yakni masalah yang ada dilingkungannya (Nurhadi,
2003: 5).
Kemudian dengan pembelajaran kontekstual dapat membuat
siswa menjadi aktif dan kreatif dan mampu berkomunikasi dengan baik dalam
interaksi sosial, karena dalam pembelajaran siswa dibiasakan bekerja dengan
kemampuan otak dan fisik dalam sebuah kelompok. Dengan demikian siswa terlatih
berkomunikasi dalam kelompok dan potensi-potensi yang ada dalam dirinya
berkembang.
Selain itu pembelajaran dan pengajaran kontekstual
melibatkan siswa dalam aktivitas penting yang membuat mereka mengaitkan
pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata, sehingga siswa melihat makna
dari pelajaran tersebut (Johnson, 2002: 35)
0 Response to "Pembelajaran Berbasis Contectual Teaching and Learning (CTL)"
Posting Komentar