-->

Jenis-Jenis Informasi Akutansi Pertanggungjawaban

1.1  Jenis-Jenis Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan perwujudan dari tanggungjawab manajer terhadap pusat-pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi pertanggungjawaban dapat dikategorikan menjadi dua bentuk, yaitu dalam bentuk anggaran dan dalam bentuk laporan pertanggungjawaban. Untuk lebih jelasnya jenis informasi akuntansi pertanggungjawaban akan diuraikan lebih lanjut.

Jenis-Jenis Informasi Akutansi Pertanggungjawaban

1.1.1      Anggaran
Anggaran perusahaan merupakan rencana tentang kegiatan perusahaan,dimana rencana mencakup berbagai kegiatan operasisonal yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Dalam penyusunan anggaran,program-program diterjemahkan semua dengan tanggungjawab tiap manajer pusat pertanggungjawaban dalm melaksanakan program atau bagian program.
Penyusunan anggaran adalah proses penentuan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian program. Dalam proses penyusunan anggaran manajer pusat pertanggungjawaban berperan serta dalam menyusun usulan anggaran serta mengadakan negosiasi dengan manajer diatasnya yang memberikan peran kepadanya. Oleh karena itu anggaran yang sudah disahkan merupakan kesanggupan atau komitemn manajer puast pertanggungjawaban untuk melaksanakan rencana seperti yang tercantum dalam anggaran tersebut. Karena anggaran merupakan komitmen manajer pusat pertanggungjawaban maka anggaran tersebut akan digunakan sebagai alat pengendalian kegiatan. Pengendalian kegiatan melalui anggaran ini disebut pengendalian melalui anggaran.
Fungsi Anggaran
Anggaran mempunyai beberapa macam fungsi atau manfaat. Manfaat anggaran antara lain untuk :
a.    Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat pertanggungjawaban dalam jangka pendek.
b.    Membantu mengkoordinasikan rencana jangka pendek.
c.    Alat komunikasi rencana kepada berbagai manajer pusat pertanggungjawaban.
d.    Alat untuk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
e.    Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi pusat-pusat pertanggungjawaban dan para manajernya.
f.     Alat pendidikan para manajer.

Keunggulan, Keterbatasan, dan Syarat-syarat Anggaran
Anggaran dihasilkan oleh proses penyusunan anggaran. Pemakaian anggaran memberikan beberapa keunggulan pada organisasi atau unit organisasi yang memakainya sebagai berikut :
1.    Menyediakan suatu pendekatan disiplin untuk menyelesaikan masalah.
2.    Membantu manajemen membuat studi awal terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi dan membiasakan manajemen untuk mempelajari dengan seksama suatu masalah sebelum diputuskan.
3.    Menyediakan cara-cara untuk memformalisasi usaha perencanaan.
4.    Menutup kemacetan potensoal sebelum kemacetan tersebut terjadi.
5.    Mengembangkan iklim ”sadar laba” dalam perusahaan, mendorong sikap kesadaran terhadap pentingnya biaya dan memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber perusahaan.
6.    Membantu mengkoordinasi dan mengintegrasikan penyusunan rencana operasi berbagai bagian yang ada pada organisasi sehingga keputusan akhir dan rencana-rencana tersebut dapat terintegrasi dan komprehenship.
7.    Memberikan kesempatan pada organisasi untuk meninjau kembali secara sistematis terhadap kebijaksanaan dan pedoman dasar yang sudah ditentukan.
8.    Mengkoordinasikan, menghubungkan, dan membantu mengarahkan investasi dan semua usaha-usaha organisasi ke saluran yang paling menguntungkan.
9.    Mendorong suatu standar prestasi yang tinggi dengan membangkitkan semangat bersaing yang sehat, menimbulkan perasaan berguna, dan menyediakan perangsang (insentif) untuk pelaksanaan yang efektif.
10.  Menyediakan tujuan atau sasaran yang merupakan alat pengukur atau standar untuk mengukur prestasi dan ukuran pertimbangan manajemen dan sikap eksekutif secara individual.
Meskipun anggaran memiliki banyak keunggulan, namun anggaran juga memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut :
1.    Perencanaan dan anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi yang ketepatannya tergantung kepada kemampuan pengistimasi atau pemroyeksi, ketidaktepatan estimasi mengakibatkan manfaat perencanaan tidak dapat dicapai.
2.    Perencanaan dan anggaran didasarkan pada kondisi dan asumsi tertentu. Jika kondisi dan asumsi yang mendasarinya berubah maka perencanaan dan anggaran harus dikoreksi.
3.    Anggaran berfungsi sebagai alat manajemen hanya jika semua pihak, terutama para manajer, terus bekerja sama secara terkoordinasi dan berusaha mencapai tujuan.
4.    Perencanaan dan anggaran tidak dapat menggantikan fungsi manajemen dan ”pertimbangan” manajemen.
Agar anggaran dapat memanfaatkan keunggulan sebaik mungkin dan menekan keterbatasan sekecil mungkin maka anggaran yang baik memerlukan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut :
1.    Adanya organisasi perusahaan yang sehat
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang membagi tugas fungsional dengan jelas dan menentukan garis wewenang dan tanggung jawab yang tegas.
2.    Adanya sistem akuntansi yang memadai
Sistem akuntansi yang memadai meliputi : (a) penggolongan rekening yang sama antara anggaran dan realisasinya sehingga dapat diperbandingkan dan dihitung penyimpangannya, (b) pencatatan akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi anggaran, (c) laporan didasarkan kepada akuntansi pertanggung jawaban.
3.    Adanya penelitian dan analisis
Penelitian dan analisa diperlukan untuk menetapkan alat pengukur prestasi sehingga anggaran dapat dipakai untuk menganalisa prestasi.
4.    Adanya dukungan para pelaksana
Anggaran dapat dipakai sebagai alat yang baik bagi manajemen jika ada dukungan aktif dari para pelaksana dari tingkat atas maupun bawah.

Jenis-jenis Anggaran
Dalam suatu perusahaan, paket anggaran yang lengkap tersebut dinamakan juga anggaran induk. Anggaran induk (master budget) adalah suatu jaringan kerja yang berisi berbagai macam anggaran yang terpisah namun saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lain.
Anggaran induk terdiri atas tiga bagian penting
1.    Anggaran operasi. Anggaran ini menunjukkan rencana operasi atau kegiatan tahun yang akan datang. Elemen anggatan operasi meliputi antara lain anggaran pendapan, biaya, persediaan, dan elemen modal kerja lainnya.
2.    Anggaran kas. Anggaran ini menunjukkan prakiraan sumber dan penggunaan kas dalam tahun anggaran.
3.    Anggaran penjualan modal. Anggaran ini menunjukkan rencana investasi dalam tahun anggaran.

Anggaran Kas
Anggaran operasi biasanya disusun dalam ukuran pendapatan dan biaya. Untuk tujuan perencanaan keuangan dalam bentuk anggaran, anggaran operasi harus diterjemahkan dalam bentuk aliran kas masuk dan aliran kas keluar disusun dalam anggaran kas. Manajer keuangan menggunakan anggaran kas untuk menyusun rencana dan untuk menjamin bahwa kas dalam tahun anggaran cukup, tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Untuk menyusun anggaran kas dapat digunakan dua macam pendekatan sebagai berikut :
1.    Penyusunan anggaran kas didasarkan atas neraca dan rugi laba yang diproyeksikan dengan cara menentukan anggaran neraca dan rugi-laba yang mengakibatkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
2.    Menganalisis semua rencana yang mempunyai pengaruh terhadap estimasi sumber dan penggunaan kas.

Anggaran Pengeluaran Modal
Anggaran pengeluaran modal pada dasarnya merupakan daftar rencana yang telah disetujui oleh manajemen puncak mengenai proyek pemilihan fasilitas dan peralatan baru beserta taksiran biaya setiap proyek dan saat pengeluaran modal tersebut akan dilakukan dalam tahun anggaran. Anggaran pengeluaran modal biasanya disusun terpisah dari anggaran operasi. Persetujuan anggaran pengeluaran modal merupakan persetujuan proyek secara prinsip (in principles), yang berarti bahwa persetujuan tersebut bukan merupakan pengesahan final. Dalam anggaran pengeluaran modal, proyek-proyek secara individual digolongkan sesuai dengan tujuannya.

Hubungan antara Anggaran dan Pertanggungjawaban
Ide pokok akuntansi pertanggungjawaban adalah bahwa setiap manajer pusat pertanggungjawaban harus bertanggung jawab terhadap elemen-elemen yang secara langsung berada dibawah pengendaliannya. Salah satu tanggungjawab manajer adalah pendapatan dan biaya. Agar manfaat akuntansi pertanggungjawaban tercapai, suatu organisasi harus secara cermat mengamati dan menggolongkan pendapatan dan sesuai dengan berbagai jenjang manajamen yang bertanggung jawab.
Sesuai dengan ide pokok akuntansi pertanggungjawaban tersebut diatas, anggaran harus disusun untuk setiap jenjang manajemen yang dibebani tanggung jawab atas pendapatan biaya tersebut. Melalui laporan prestasi, anggaran setiap pusat pertanggungjawaban dibandingkan dengan realisasinya sehingga dapat ditentukan prestasi manajer tiap pusat pertanggungjawaban. Sebagai akibatnya, sistem akuntansi pertanggungjawaban memandang pendapatan atau biaya dari sudut pengendalian pribadi dan bukanlah dipandang dari sudut kelembagaan.
Secara ringkas, ide akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada tiga pokok pikiran (premis) sebagai berikut :
1.    Bahwa pendapatan dan biaya dapat disusun dalam ukuran pertanggung jawaban jenjang manajemen.
2.    Bahwa biaya atau pendapatan yang dibebankan pada suatu jenjang manajer tertentu dapat dikendalikan oleh manajer yang bersangkutan.
3.    Bahwa data anggaran yang efektif dapat dihasilkan sebagai dasar untuk menilai prestasi sesungguhnya.

1.1.2      Laporan Pertanggungjawaban
Hasil dari informasi akuntansi yang berikutnya adalah laporan pertanggungjawaban. Laporan  pertanggungjawaban merupakan perwujudan tanggungjawab manajer pusat pertanggungjawaban terhadap anggaran yang telah ditentukan. Prestasi seorang manajer pusat pertanggungjawaban akan dinilai dengan jalan membandingkan anggaran yang telah ditetapkan untuk pusat pertanggungjawabannya dengan laporan pertanggungjawaban yang dibuat.
a.Tujuan Laporan Pertanggungjawaban
Ada beberapa tujuan dari laporan pertanggungjawaban, yaitu :
1.    Memberi informasi kepada manajer dan pengawas mengenai pelaksanaan kerja.
2.    Mendorong para manajer dan pengawas untuk mengambil tindakan langsung yang diperlukan guna memperbaiki perlaksanaan kerja.
Perhatian utama yang ditekankan untuk dapat mencapai laporan pertanggungjawaban yang efektif adalah adanya konsep pertanggungjawaban yang jelas. Tanpa adanya batasan wewenang yang jelas antara masing-masing pusat pertanggungjawaban maka laporan yang akan disajikan akan menjadi sulit dibuat. Kemungkinan terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas sangat besar sehingga laporan yang dibuat menjadi berkurang realibilitasnya.
Sebuah laporan pertanggungjawaban yang efektif menjelaskan perbedaan-perbedaan yang terjadi antara anggaran dengan realisasi yang sebenarnya terjadi. Penyimpangan yang ditimbulkan akan dianlisa lebih lanjut untuk kemudian dilaporkan pada manajemen diatasnya. Pelaporan yang dilakukan dipengaruhi oleh struktur organisasi perusahaan, semakin tinggi level manajemen yang dituju maka laporannya harus semakin ringkas.
a.Karakteristik Laporan Pertanggungjawaban
 laporan pertanggungjawaban menyajikan informasi mengenai penyimpangan yang terjadi pada sebuah pusat pertanggungjawaban. Laporan pertanggungjawaban juga membuat penyebab-penyebab terjadinya penyimpangan serta usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi penyimpangan tersebut pada masa yang akan datang, lengkap dengan waktu yang dibutuhkan.
Laporan pertanggungjawaban akan dilaporkan oleh masing-masing bagian dalam perusahaan berdasarkan pada wewenang dan tanggungjawabnya. Sistem pelaporan dalam akuntansi pertanggungjawaban dapat dibedakan atas tiga bagian, yaitu :
1.Sistem pelaporan yang didasarkan atas fungsi bisnis.
Berarti manajer yang ada bertanggungjawab dan memiliki wewenang terhadap masing-masing fungsi pokok dalam perusahaan, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi keuangan.
2.Sistem pelaporan yang didasarkan atas lini produk.
Tanggungjawab manajer sebatas pada produk yang dihasilkan. Perusahaan membagi tanggungjawab pada manajer berdasarkan jenis produk yang dihasilkan. Manajer produksi, pemasaran dan keuangan produk A akan mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada manajer produk A dan hal ini juga berlaku pada produk lain yang ada.
3.Sistem pelaporan yang didasarkan atas wilayah :

Tanggungjawab dan wewenang manajer dibatasi pada wilayah yang menjadi endaklinya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Jenis-Jenis Informasi Akutansi Pertanggungjawaban"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel